Never say Canceled

Oh My God.
Seharusnya hari ini kami sudah menginterview Bjorn siswa pertukaran pelajar dari Iceland tapi ketika di hubungi kembali untuk mengingatkan dia tentang janji hari ini dia berkata "my friends in smansa told me you had canceled and wanted to interview me in next week"
Aku dan teman-teman ku hanya bisa, ya.. kamu tahu apa yang kami pikirkan. Yang jelas kami kecewa.
Kami tidak pernah interview ini di cancel. Dan ketika kamu bertanya siapa temannya yang mengatakan hal itu dan dia menjawab Mahria. 
Hufh.. Kenapa Mahria bisa mengatakan hal seperti itu?
Tapi hari ini aku juga bertemud engan Seren siswi pertukaran pelajar dari Belgia.
Pipinya merah, bibirnya juga merah. Aku suka anting yang dia kenakan.

Kepalan Tangan

Hai...

Aku Avif.

Pasti kalian tidak tahu siapa aku and I don't care about it.

I just wanna say :

Dunia ini seperti kepalan tangan, kamu tahu apa yang akan terjadi jika kita mengepalkan tangan? Pikir saja sendiri.

Bila kepalan tangan kanan dan kiri di satukan maka akan menghasilkan objek hati  tapi jika kita tidak menyatukan kedua kepalan tangan itu maka rasanya akan sakit karena kepalan tangan bisa menjadi sebuah pukulan.

Hemm... aku rasa, aku telah memisahkan kedua kepalan tangan itu. Dan salah satu kepalan tangan itu memukul bagian yang di sebut dengan perasaan. 

Rasanya sakit, tidak ada yang bisa menjelaskan apa yang namanya sakit di sini (perasaan).

Kita hanya bisa merasakan itu dan orang lain hanya bisa simpati dengan kita.

Rasanya masih sakit dan ketika rasa sakit itu semakin menjadi aku membutuhkan dia tapi aku tahu. "Kami adalah sebuah kepalan yang terpisahkan oleh jarak".

Jika aku membutuhkan dia dan dia tidak ada di sini, apa yang harus aku lakukan?

Apa mungkin aku hanya menunggu hingga dia benar-benar datang sambil mendengarkan lagunya.

God, I want met him. Please!